Selasa, 29 November 2011

Kondom Mencegah Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) Termasuk HIV & AIDS

Hubungan seksual yang berisiko tinggi merupakan penyebab utama penularan Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti penyakit klamidia, gonore, kutil kelamin, herpes sifilis termasuk HIV&AIDS. Terkait hal ini, pemerintah dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan penggunaan alat pelindung saat berhubungan seksual. Kondom adalah satu-satunya alat pelindung yang telah terbukti dapat mengurangi risiko IMS termasuk HIV & AIDS.
Berdasarkan studi pada orang-orang yang berperilaku seksual berisiko tinggi, hanya kurang dari 1 orang yang tertular IMS pada kelompok pengguna kondom. Secara medis dan epidemiologis diketahui bahwa akan terjadi penurunan penularan IMS pada para pengguna kondom. Dari studi tersebut juga diketahui bahwa kondom efektif mencegah IMS.
Bila digunakan secara benar dan konsisten, kondom mempunyai peranan penting dalam kesehatan masyarakat, khususnya dalam pencegahan IMS, termasuk HIV dan Hepatitis B. Penggunaan kondom yang baik akan mengurangi risiko terinfeksi penyakit-penyakit tersebut, bagi mereka yang tidak mampu berpuasa seks.
Kondom memiliki fungsi double protection yaitu selain untuk mencegah penularan IMS juga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi. Hingga saat ini kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif untuk mengurangi risiko penularan penyakit seksual. Bahkan vasektomi atau pemotongan saluran sperma pada pria pun tidak mampu mencegah IMS.
Orang yang sudah mengetahui dirinya terinfeksi IMS harus tetap menggunakan kondom walaupun sudah divasektomi untuk m,encegah penularan IMS pada pasangannya, kecuali IMS-nya sudah diobati dan sembuh. Meski demikian, angka penggunaan kondom pada masyarakat Indonesia masih rendah.
Pengetahuan dan penyebaran informasi tentang kondom masih sangat rendah sehingga orang belum menggunakannya secara tepat. Kegagalan kondom lebih sering disebabkan pemakainya tidak menggunakannya dengan benar, dan bukan karena mutu kondom itu sendiri.
Kegagalan penggunaan kondom mungkin disebabkan (antara lain):
1) Penyimpanan kondom yang kurang baik
2) Pemakaian kondom yang sudah kadaluarsa.
3) Pemakaian kondom dalam keadaan mabuk hingga tidak tepat pemasangannya.
4) Kondom tersebut robek ketika dibuka dari bungkusan.

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Template nemu | WARNET CEPAT AKSES Erik@net | Warnet sekaran