Anda suka yang berbau jepang? atau suka anime jepang? yapp pastinya anda
atau dilingkungan anda ada yang suka dengan hal-hal yang berbau jepun.
Kartun jepang (anime) misalnya, banyak dari sekeliling kita yang suka
dengan kartun jepun, doraemon, shinchan, naruto dll. Tapi disini saya
tidak membahas mengenai kartun (anime) jepun. Bahasan saya mengenai harajuku.
Mungkin
dari anda semua mengenal harajuku adalah pakaian khas remaja jepun yang
“aneh”. Rambut yang dicat warna-warni, pakaian tabrakan dan yang jelas
“nyleneh”. Akibat dari gaya nyleneh ala orang jepun ini, banyak orang
yang tidak tertarik untuk mengadopsi gaya tersebut. Namun tidak
semuanya, gaya ini punya peminatnya tersendiri.
Di
indonesia misalnya, banyak artis kita yang ikut-ikutan mengikuti mode
dari negeri sakura ini. J-Rocks, R.A.T.U, Agnes Monica, She, Garasi
adalah contohnya. Namun saya rasa J-Rocks yang lebih mengadopsi secara
keseluruhan budaya jepun ini, sedang artis lainnya hanya dalam hal
pakaian saja.
Minimnya distro dan
mahalnya kelengkapan pakaian gaya jepun ini adalah faktor utama tidak
boomingnya gaya jepun ini dibanding gaya ala bangsa barat. Akibatnya
pengagum style jepun ini banyak yang “asal asalan”. Asal rambut di cat
warna-warni, asal dandan dengan pakaian tabrakan dan aneh.
Tentang harajuku
Harajuku (原宿) adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingū, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), departement store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.
Setelah
dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku
menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang
setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.
Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku
yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai
kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit
anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang
dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun
1990-an.
Perlu diketahui dandanan ala jepun ini bukan hanya harajuku namun ada Omotesando, Shibuya, Dakinyama, dan Ginza. Mereka mempunyai ciri khas sendiri-sendiri. untuk lebih jelas silahkan lihat gambar dibawah ini:
- Daikanyama
- Ginza
Posting Komentar